Sabtu, 15 Juni 2013

Rindu Saat Hujan Turun

Baca juga disini
http://sitaaryani.blogspot.com/

Rindu Saat Hujan Turun

      Rindu itu seperti saat kamu mendapati hujan turun dengan deras di luar sana tanpa tahu kapan bermula. Ketika kamu dapati tanah basah oleh air, dan jalan beraspal yang menghitam, mungkin juga bertambah licin. Lalu tiba-tiba kamu sadar, bukan hujan yang ingin kamu nikmati, tapi aroma tanah sesaat setelah hujan turun. Bau debu kering yang dibelai perlahan oleh rintik hujan.

    Lalu bisa apa kamu? Jika tanah sudah terlanjur basah dan hujan tidak lagi berupa rintikan. Kamu pejamkan mata. Kemudian mulai membayangkan menghirup aroma tanah saat hujan turun. Tapi kamu tahu, yang kamu hirup sekarang bukanlah aroma tanah, tetapi aroma hujan.
Hujan memang tak mampu membantu mendekap apa yang kamu inginkan. Bahkan jika kamu pejamkan mata sekalipun, terbang dengan khayalan. Tapi bukankah masih ada suara rintiknya yang mengingatkan kamu pada satu rindu? Saat kamu sedang menghirup aroma tanah setelah hujan sembari menikmati suara rintikannya yang merdu.
Lalu bisa apa aku jika rindu datang saat hujan  sudah terlanjur turun?
Mungkin duduk tenang di pinggir jendela menikmati rintik hujan, memandang daun yang melambai-lambai karena tertimpa butiran air, segelas coklat hangat dan bayangan tentang kamu… Iya… aku rindu padamu. Semoga kamu juga…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar