Rabu, 19 Juni 2013

Dawai Pagi Satu Mei


Baca juga di

http://rievanzzzz.wordpress.com/2013/05/01/dawai-pagi-satu-mei/

Cepatlah besar matahariku
Bersinarlah pada selipan pelupuk mataku,
pelupuk mata orang-orang yang lalu lalang
menelanjangi waktu satu persatu
detik per detik

lelehan embun tetaplah menuliskan nasib pagi
yang berbaur-baur menjadi fatamorgana
atau fenomena
seperti halo yang lama
tak ku jumpa

aduh, jerit sakit masih terus melulung
hingga kemarin senja
entah hari ini mungkin tak
atas nama kehidupan yang kalau
Sudah. Aku ketinggalan bus.
Harus bergegas mangkat lewat jalan surga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar